Gue paham banget, bro sis influencer di Indonesia yang mau nembus pasar Australia lewat LinkedIn pasti bingung gimana cara dapetin brand collab yang serius. Apalagi di tahun 2025 ini, landscape influencer marketing makin ketat, harus pinter-pinter mainin strategi biar bisa nyantol di brand-brand top Australia.
Nah, artikel ini bakal kupretelin step by step gimana sih influencer Indonesia bisa jebol pasar Australia lewat LinkedIn, sambil nyelipin insight soal sistem payment, budaya kerja, dan platform lokal yang bisa bantu lo gaspol.
📢 Tren Influencer Marketing di 2025 April
Hingga April 2025, tren influencer marketing di Indonesia makin fokus ke autentisitas dan niche content, sama halnya di Australia. LinkedIn jadi primadona buat influencer yang targetnya B2B atau brand-brand kelas menengah atas di Australia. Mereka cari kolab yang bukan cuma asal endorse, tapi yang ada nilai tambah dan engagement beneran.
Data dari BaoLiba menunjukkan, influencer yang aktif bikin konten edukasi, storytelling, dan case study di LinkedIn punya peluang 40% lebih besar dapat tawaran kolaborasi dari Australia brands. Ini karena LinkedIn dianggap platform serius, bukan cuma buat pamer gaya hidup tapi juga buat network profesional.
💡 Cara Influencer Indonesia Temukan Brand Australia di LinkedIn
1. Optimasi Profil LinkedIn dengan Bahasa Inggris dan Tag yang Tepat
Jangan asal bikin profil LinkedIn. Pastikan headline dan summary lo pake bahasa Inggris yang santai tapi profesional, plus cantumin niche lo jelas. Misal lo fokus di digital marketing, tulis “Digital Marketing Specialist | Influencer Marketing Expert | Collaboration with Australia Brands”.
Tambahin juga skill dan endorsement dari orang Australia biar makin meyakinkan.
2. Manfaatkan Fitur LinkedIn Search dan Groups
Cari grup LinkedIn khusus Australia seperti “Australia Marketing Professionals” atau “Sydney Startups Network”. Di sana lo bisa paham kebutuhan brand, ikut diskusi, dan kasih insight yang relevan.
Gunakan fitur search buat cari decision maker di brand Australia—biasanya mereka pakai job title seperti “Marketing Manager”, “Brand Partnership”, atau “Social Media Strategist”.
3. Kirim Pesan Kolaborasi yang Personal dan Jelas
Jangan asal spam DM. Tulis pesan kolaborasi yang personal, misal:
“Halo Pak/Bu, saya [nama], influencer dari Indonesia yang fokus di niche [niche]. Saya tertarik kolaborasi dengan brand Bapak/Ibu karena produk Anda sangat relevan untuk audiens saya di Indonesia dan Asia Tenggara. Apakah kita bisa diskusi lebih lanjut?”
4. Tampilkan Portfolio dan Statistik Engagement
Brand Australia doyan angka. Tunjukkan data engagement rate, demografi follower, dan contoh konten yang pernah lo buat, apalagi kalau ada testimoni dari brand lokal Indonesia seperti Tokopedia atau Traveloka yang pernah collab.
📊 Sistem Pembayaran dan Legalitas Kolaborasi
Kalau lo influencer Indonesia yang mau dapet duit dari brand Australia, mesti paham soal pembayaran dan legalitas.
Metode Pembayaran
Kebanyakan brand Australia bayar via transfer bank internasional (SWIFT), PayPal, atau platform escrow seperti BaoLiba. Buat lo, pastikan punya rekening bank yang mendukung transaksi valas (USD/AUD), atau pakai dompet digital yang bisa convert ke Rupiah (IDR) dengan biaya kecil.
Legalitas dan Pajak
Jangan lupa, segala income dari luar negeri wajib dilaporkan ke DJP Indonesia. Untuk influencer, biasanya masuk kategori PPh Final 6% dari penghasilan bruto. Kalau kontrak kolaborasi, baca baik-baik klausul hak cipta dan penggunaan konten supaya ga ribet di belakang hari.
💡 Contoh Influencer Indonesia yang Sudah Collab dengan Australia Brands
Ambil contoh Mbak Rina, influencer digital marketing asal Jakarta yang rajin bikin konten soal startup dan bisnis online. Dia sering kerjasama dengan brand Australia kayak Canva dan Atlassian lewat LinkedIn, dengan pendekatan edukatif dan webinar.
Atau Bang Iwan, content creator di bidang teknologi yang sering jadi speaker virtual event brand Australia seperti Telstra. Mereka bisa dapetin deal karena konsisten bangun personal branding di LinkedIn dan aktif networking.
📢 Kunci Sukses Kolaborasi Influencer Marketing di LinkedIn untuk Brand Australia
- Konsistensi Konten: Jangan cuma post sesekali, harus rutin dan punya tema yang jelas.
- Bangun Relasi: Follow up kontak, ikut event virtual, dan jaga komunikasi.
- Tampilkan Nilai Lokal: Jelasin kenapa audiens Indonesia penting buat brand Australia.
- Gunakan Tools SEO LinkedIn: Pakai keyword yang relate kayak “influencer marketing”, “collaboration”, dan “Australia brands” supaya profil dan konten mudah ditemukan.
### People Also Ask
Bagaimana cara influencer Indonesia memulai kolaborasi dengan brand Australia di LinkedIn?
Mulai dengan optimasi profil LinkedIn, join grup relevan, cari decision maker, dan kirim pesan kolaborasi yang personal dan profesional.
Apa metode pembayaran yang umum dipakai untuk influencer marketing antara Indonesia dan Australia?
Biasanya transfer bank internasional (SWIFT), PayPal, atau platform escrow seperti BaoLiba yang aman dan transparan.
Bagaimana cara memastikan legalitas dan pajak dalam kerjasama influencer marketing lintas negara?
Pastikan kontrak jelas, laporkan penghasilan ke DJP Indonesia, dan pahami aturan pajak penghasilan dari luar negeri sesuai regulasi.
BaoLiba akan terus update tren influencer marketing Indonesia khususnya yang mau nembus pasar global, termasuk Australia. Jangan lupa follow kita buat dapetin insight dan strategi terbaru biar bisnis influencer lo makin cuan maksimal.