Cara LinkedIn Influencer Dapat Kerja Bareng United States Brands Tahun 2025

Buat kamu influencer di Indonesia yang pengin nembus pasar United States brands lewat LinkedIn, artikel ini wajib kamu baca sampai habis. Tahun 2025 sudah di depan mata, dan persaingan di dunia influencer marketing makin ketat. Tapi santuy, gue bakal bagi trik dan insight yang bener-bener real buat lo bisa dapet kolaborasi dari brand-brand Amerika Serikat pakai LinkedIn.

📢 Tren Influencer Marketing di Indonesia dan Amerika Serikat 2025

Sampai dengan Mei 2025, tren influencer marketing di Indonesia memang didominasi oleh platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Tapi, LinkedIn mulai naik daun sebagai medan tempur baru khususnya buat influencer yang mau main di segmen B2B dan brand internasional. LinkedIn yang tadinya dianggap cuma buat networking profesional, sekarang jadi ladang emas buat kolaborasi dengan United States brands.

Indonesia sendiri punya ciri khas: influencer biasanya jago bikin konten yang relate dengan budaya lokal dan bahasa sehari-hari. Payment biasanya lewat transfer bank lokal atau e-wallet seperti OVO dan Dana, tapi kalau deal dengan brand US, PayPal dan wire transfer USD jadi opsi utama.

💡 Cara Efektif Influencer Indonesia Bisa Dapat Kerjasama dengan United States Brands di LinkedIn

1. Bangun Profil LinkedIn yang Kuat dan Autentik

LinkedIn bukan Instagram, bro. Di sini lo harus tampil profesional tapi tetap personable. Pastikan profil lo lengkap: foto bagus, headline yang menarik dan menggambarkan niche lo, serta deskripsi yang jelas tentang siapa lo dan value apa yang lo bawa. Jangan lupa upload konten yang relevan, misal insight tentang digital marketing, social media trends, atau case study sederhana dari kerjaan lo sebelumnya.

2. Target United States Brands yang Sesuai dengan Niche Lo

Jangan asal nyari brand besar tapi nggak nyambung. Cari yang punya produk atau jasa yang cocok dengan audiens lo. Misalnya, kalau lo influencer yang fokus di bidang teknologi dan startup, cari perusahaan SaaS asal US yang mau masuk pasar Asia Tenggara. Contoh brand yang sering open collaboration di LinkedIn adalah HubSpot, Salesforce, atau Zoom.

3. Manfaatkan Fitur LinkedIn untuk Bangun Relasi

Jangan cuma add connection doang. Aktifin fitur seperti LinkedIn Groups, ikut diskusi, dan kasih komentar yang meaningful. Ini cara paling jitu supaya brand atau social media manager dari US brands notice kamu. Bisa juga coba kirim pesan personal yang sopan dan to the point, jelasin kenapa kamu cocok buat kolaborasi.

4. Tunjukkan Portofolio dan Testimoni Lokal

United States brands suka yang sudah punya bukti nyata. Jadi, tampilkan portofolio kerja sama influencer marketing yang pernah kamu kerjakan di Indonesia. Misalnya kamu pernah kerjasama dengan brand lokal seperti Tokopedia, Gojek, atau Traveloka. Testimoni dari brand lokal ini bisa jadi modal negoisasi yang kuat.

5. Pahami Regulasi dan Budaya Bisnis Indonesia dan US

Kalau mau deal, jangan lupa cek peraturan soal kontrak, pajak, dan pembayaran internasional. Di Indonesia, pastikan semua transaksi patuh sama aturan pajak dan valuta asing. Brand US juga sering minta kontrak yang ketat soal hak cipta dan penggunaan konten. Jadi, paham budaya bisnis dua negara sangat penting supaya gak salah paham.

📊 Data dan Studi Kasus Influencer Indonesia yang Sukses Kolaborasi dengan Brand US

Misalnya, influencer marketing specialist dari Jakarta, Rizky Pratama, berhasil dapat kontrak eksklusif dengan LinkedIn Learning US untuk kampanye di Asia Tenggara. Rizky pakai strategi aktif posting insight tentang career development dan social media strategy di LinkedIn. Dia juga sering berinteraksi dengan social media manager dari US brands lewat pesan dan grup diskusi LinkedIn.

Hasilnya? Dalam 6 bulan, engagement Rizky naik 150%, dan dia mendapatkan 3 kerjasama dengan brand US dengan total kontrak lebih dari 50 juta rupiah (dibayar via PayPal). Ini contoh nyata influencer Indonesia bisa jadi jembatan kuat antara brand lokal dan US brands lewat LinkedIn.

❗ Risiko dan Tantangan yang Harus Dihadapi

Jangan lupa, kerja sama dengan United States brands lewat LinkedIn juga ada tantangannya. Mulai dari perbedaan zona waktu, bahasa yang harus formal dan clear, sampai risiko delay pembayaran karena beda sistem bank. Plus, brand US biasanya punya standar konten yang tinggi dan proses approval yang ribet.

Jadi, penting banget buat influencer selalu update skill komunikasi profesional dan siap dengan negosiasi panjang. Kalau perlu, gunakan jasa agensi influencer marketing lokal seperti BaoLiba yang paham betul seluk-beluk pasar US dan Indonesia.

### People Also Ask

Bagaimana cara influencer Indonesia meningkatkan peluang kerja sama dengan United States brands di LinkedIn?

Fokus bangun profil profesional, aktif berinteraksi di LinkedIn, dan tunjukkan portofolio kerja sama lokal yang kredibel. Jangan lupa target brand yang sesuai dengan niche dan gunakan pesan personal untuk pendekatan.

Apa kelebihan LinkedIn dibandingkan platform social media lain untuk influencer marketing internasional?

LinkedIn punya jaringan profesional yang kuat dan lebih dipercaya oleh brand B2B, terutama United States brands. Konten di sini juga lebih fokus pada nilai edukasi dan profesionalisme, cocok buat influencer yang mau kerja sama dengan perusahaan besar.

Metode pembayaran apa yang umum untuk influencer Indonesia yang kerja sama dengan US brands?

Selain transfer bank lokal dan e-wallet seperti OVO atau Dana untuk klien lokal, influencer biasanya menerima pembayaran dari US brands lewat PayPal, wire transfer, atau platform escrow internasional.

BaoLiba akan terus update tren influencer marketing di Indonesia, khususnya peluang kerja sama dengan United States brands lewat LinkedIn dan social media lain. Jangan lupa follow kita buat dapet insight eksklusif dan tips jitu biar bisnis influencer kamu makin moncer!

Scroll to Top