Top 10 TikTok Influencers Yang Wajib Kolaborasi di Switzerland

Kalau lo lo lagi nyari peluang kolaborasi TikTok yang bisa nembus pasar Eropa khususnya Switzerland, lo kudu banget kenalan sama top 10 TikTok influencers di sana. Di artikel ini, gue bakal kupas tuntas siapa aja influencer TikTok di Switzerland yang potensial buat brand lo, apalagi buat lo pelaku bisnis atau content creator di Indonesia yang pengen ekspansi ke pasar global.

Kenapa Switzerland? Negara ini punya daya beli tinggi dan pengguna TikTok yang terus naik, apalagi di 2025. Berdasarkan data per Mei 2025, engagement TikTok di Swiss naik sekitar 15%, dan brand lokal maupun internasional makin gencar pakai influencer buat campaign mereka.

📢 Kenapa Kolaborasi dengan Influencer TikTok Switzerland Penting Buat Indonesia

Sebagai pelaku marketing di Indonesia, kita paham banget kalau pasar global itu kunci buat naik kelas. Swiss, walau kecil, tapi punya potensi besar karena:

  • Konsumen Swiss cenderung loyal dan respect kualitas premium
  • TikTok di sini enggak cuma buat hiburan, tapi juga edukasi dan review produk
  • Gaya hidup Swiss yang unik bisa jadi konten menarik buat brand Indonesia yang mau tampil beda

Selain itu, pembayaran kerja sama biasanya pakai CHF (Swiss Franc), tapi platform seperti BaoLiba sudah support pembayaran pakai IDR via transfer bank lokal dan e-wallet. Jadi, lo enggak perlu ribet soal konversi valuta asing.

💡 Top 10 TikTok Influencers di Switzerland yang Wajib Lo Cek

Berikut daftar influencer TikTok yang punya followers dan engagement tinggi, plus niche yang beragam dari fashion, lifestyle, hingga tech:

  1. Lara Müller (@laramuller)
    Niche: Fashion & Lifestyle
    Followers: 1,2 juta
    Kenapa dia? Lara punya style khas Swiss yang kekinian, cocok buat brand fashion Indonesia yang mau masuk pasar Eropa.

  2. Jonas Frei (@jonasfrei)
    Niche: Comedy & Entertainment
    Followers: 900 ribu
    Konten ringan tapi viral, cocok buat brand yang pengen tampil fun dan relatable.

  3. Sophie Baumann (@sophiebaumann)
    Niche: Travel & Nature
    Followers: 750 ribu
    Switzerland kan surga alam, Sophie selalu eksplor spot keren yang bisa jadi ajang promosi produk outdoor atau travel gear.

  4. David Schmid (@davidschmid)
    Niche: Tech & Gadget Review
    Followers: 500 ribu
    Brand gadget Indonesia bisa banget kerjasama sama David buat review produk terbaru.

  5. Nina Keller (@ninakeller)
    Niche: Food & Cooking
    Followers: 680 ribu
    Kalau produk makanan Indonesia mau masuk Swiss, Nina ini partner pas buat bikin konten kuliner fusion.

  6. Marco Steiner (@marcosteiner)
    Niche: Fitness & Health
    Followers: 620 ribu
    Lifestyle sehat lagi naik daun, kolaborasi sama Marco bisa naikin awareness produk health supplement atau olahraga.

  7. Elena Vogel (@elenavogel)
    Niche: Beauty & Skincare
    Followers: 1 juta
    Brand skincare Indonesia yang mau go internasional, Elena ini influencer top buat target pasar Swiss.

  8. Tim Berger (@timberger)
    Niche: DIY & Crafts
    Followers: 400 ribu
    Konten kreatif Tim cocok buat brand alat tulis atau material kerajinan tangan.

  9. Laura Meier (@laurameier)
    Niche: Parenting & Family
    Followers: 350 ribu
    Produk bayi dan anak dari Indonesia bisa banget masuk pasar Swiss lewat kolaborasi ini.

  10. Felix Huber (@felixhuber)
    Niche: Finance & Investment
    Followers: 300 ribu
    Edukasi finansial di TikTok lagi booming, cocok buat platform fintech Indonesia yang mau target audience di Swiss.

📊 Cara Efektif Kolaborasi dengan Influencer TikTok Switzerland dari Indonesia

Pahami Budaya dan Gaya Komunikasi Lokal

Swiss punya 4 bahasa resmi (Jerman, Prancis, Italia, Romansh), tapi mayoritas konten TikTok di Swiss pakai bahasa Jerman Swiss. Kalau lo enggak bisa bahasa lokal, pastikan influencer yang dipilih bisa bantu translate atau adaptasi konten supaya relevan.

Gunakan Platform Manajemen Influencer yang Mendukung Transaksi Internasional

Platform kayak BaoLiba memudahkan lo nyari influencer, negosiasi harga dalam IDR, dan bayar langsung tanpa ribet valuta asing. Ini penting banget supaya cashflow bisnis lo tetap lancar.

Pilih Model Kerja Sama yang Sesuai

Di Indonesia, biasanya brand pakai model fee tetap atau revenue share. Di Swiss, influencer lebih suka model fixed fee + bonus performance. Jadi siapkan budget yang fleksibel.

Contoh Kasus Sukses

Salah satu brand skincare lokal Indonesia, “CantikAlami”, pakai influencer Elena Vogel buat kampanye launching produk serum baru. Hasilnya? Dalam 3 bulan, penjualan online mereka di Swiss naik 30% dan engagement TikTok account mereka naik 50%.

❗ People Also Ask

Apa keuntungan pakai influencer TikTok Switzerland buat brand Indonesia?

Kolaborasi ini bikin brand Indonesia lebih cepat dikenal di pasar Eropa yang premium dan punya daya beli tinggi, plus konten yang fresh dan relevan dengan kultur lokal.

Bagaimana cara bayar influencer TikTok di Switzerland dari Indonesia?

Lewat platform seperti BaoLiba, lo bisa bayar pakai IDR via transfer bank lokal, e-wallet, atau kartu kredit internasional tanpa ribet konversi mata uang.

Apa tren TikTok marketing di Switzerland tahun 2025?

Menurut data Mei 2025, tren utamanya adalah konten edukasi yang dikemas entertaining serta penggunaan micro-influencer untuk niche spesifik.

📢 Kesimpulan

Kalau lo serius mau tancap gas ekspansi lewat TikTok ke pasar Switzerland, jangan cuma asal pilih influencer yang followersnya banyak. Pilih yang niche-nya pas, engagement-nya tinggi, dan paham budaya lokal. Kolaborasi sama influencer di Swiss bisa jadi pintu masuk buat branding dan sales yang sustainable.

BaoLiba akan terus update tren dan insight tentang influencer marketing di Indonesia dan global, jadi pantengin terus blog kami supaya lo enggak ketinggalan info penting buat bisnis lo.

Selamat berburu influencer, bro! Jangan lupa, strategi yang tepat dan eksekusi yang rapi itu kunci biar kolaborasi lo di TikTok bisa nendang dan ngasih hasil nyata.

Scroll to Top